Tengah malam, pikiran-pikiran aneh selalu datang menghampiri. Terlebih jika raga sedang sendiri, tanpa seorang pun menemani. Hal-hal yang tidak pernah saya pikirkan di siang hari, mendadak terlintas pada malam hari.
Mereka masuk tanpa permisi, tanpa sopan santun.
Ada tujuh faktor yang menyebabkan fenomena ini terjadi: (1) Kehabisan aktivitas. (2) Merasa menjadi satu-satunya orang yang ‘masih hidup’. (3) Saya ganteng. (4) Tak ada yang bisa mengalahkan kegantengan ini. (5) Ha ha ha ha! (6) Pakyu. (7) Son Agia gitu lho.
Tempo lalu, satu dari sekian banyak pikiran-pikiran asing itu muncul (lagi). Bukan sebuah peristiwa ataupun hewan paling mematikan di daratan Afrika, melainkan sosok manusia yang terbayang di kepala. Entah kenapa, ketika begadang, saya suka mikir gini: “Ah, dulu kan pernah kenal si anu. Sekarang gimana ya kabar dia?”. Tambah aneh lagi, orang yang terlintas di benak saya cenderung acak. Kawan SD, kawan satu pengajian, bahkan kawan yang hanya kenal sepintas.
Kemarin, jemari saya refleks mengetik beberapa nama di tab pencarian Facebook. Sebuah tindakan iseng nan egois, mengingat di saat yang sama, orang-orang sedang sibuk menulis kalimat motivasi dan membaca artikel tentang sepak terjang politikus.
Setelah target ditemukan, saya buru-buru mengirim pesan singkat ke mereka, berisi permintaan maaf dan basa-basi menanyakan kabar. Dari sekian nama, ada dua yang paling terngiang di ingatan. Mungkin ini disebabkan karena pengalaman masa lampau yang mereka berikan sangatlah membekas.
Aria Rizki Ramadhani dan Gimastiyar Firdaus.
--o00o--
1. ARIA
Wanita manis ini adalah kawan sebangku saya ketika SD. Seingat saya, hanya dua tahun kami berada di kelas yang sama, sebelum akhirnya saya pindah sekolah. Tidak banyak kenangan yang saya ingat bersama dia, kecuali adanya fakta bahwa (1) kami duduk bersebelahan, (2) dia pernah ngasih permen Alpenliebe rasa stroberi, dan (3) Agia Kecil menyukai Aria Kecil.
Lantas, buat apa saya bela-belain nyari akun Facebook dia? Cari perhatian? Ingin bernostalgia? Itu misteri, ceesku. Momen-momen samar di usia yang kala itu masih bocah (8-9 tahun) rupanya bisa terbawa 180 bulan kemudian, di umur saya yang menginjak 24 ini.
Begitu pesan terkirim, saya langsung nyesel. Ingin rasanya mengklarifikasi dengan dalih, “Aduh maaf, Aria. Sumpah, itu bukan aku yang nulis. Akun Facebook-ku baru saja diretas oleh sesosok siluet hitam yang selalu muncul di setiap episode Detective Conan.”
2. SAGIM
Gimastiyar atau yang akrab dipanggil Sagim, adalah lelaki yang menjadi pengingat atas dosa yang dulu pernah saya lakukan semasa SMP. Sagim yang malang, Sagim yang senantiasa tabah, Sagim yang murah hati, Sagim yang pikarunyaeun.
Korban Smack Down. Dia selalu dijadikan objek eksperimen gulat, oleh saya. Setiap kali saya berperan sebagai The Rock atau Sting, ceesku Sagim tidak punya pilihan lain selain berperan sebagai Funaki. Kadang sebaliknya, kami bertukar peran. Semoga cukup menjelaskan bahwa ini bukan termasuk tindakan bully.
Dulu saya merupakan siswa yang terbilang hiperaktif. Pas SMP, wabah Smack Down kebetulan sedang marak-maraknya. Entah itu di kelas, di lapangan, atau di warung, kami (anak-anak kelas) seringkali menyempatkan waktu untuk meniru gaya-gaya pegulat profesional.
Menjelang lulus SMP, kami dewasa. Tidak ada lagi adu fisik, tidak ada Smack Down, tidak ada The Rock. Namun tetap saja, itu tidak bisa menghilangkan penyesalan dan rasa bersalah saya pada si Sagim. Kau pria hebat, Gimastiyar!
Menjelang lulus SMP, kami dewasa. Tidak ada lagi adu fisik, tidak ada Smack Down, tidak ada The Rock. Namun tetap saja, itu tidak bisa menghilangkan penyesalan dan rasa bersalah saya pada si Sagim. Kau pria hebat, Gimastiyar!
--o00o--
Di antara lima orang yang saya coba hubungi di jejaring sosial tersebut, cuma Aria yang memberi respons. Ya, meski tidak membalas pesan, setidaknya dia menerima ajakan pertemanan saya (Add-Confirm). Kayaknya sih, akun mereka sudah gak aktif lagi. Atau mungkin karena memang malas menanggapi pria maskulin macam Agia? Bisa jadi.
Intinya, selain mempengaruhi pola pikir sesaat, kekurangan tidur juga dapat menyebabkan kita (saya) melakukan aktivitas janggal. Perihal mendadaknya memikirkan ‘sosok tertentu’, ada beberapa kriteria orang yang menjadi patokan pikiran liar ini:
1) Mereka yang dulu pernah berbuat baik pada saya.
2) Mereka yang dulu sempat saya sukai.
3) Mereka yang dulu jadi korban kejailan saya.
4) Siluet hitam yang selalu muncul di setiap episode Detective Conan.
Nah, begitulah kira-kira kelakuan saya kalau lagi begadang. Pasti cees-cees juga pernah ngalamin kayak gini, betul? Ha ha ha jaya selalu blogger!
- - -
SURAT PERSAHABATAN
NOMOR: 007/FYG-1/XII/2016
NOMOR: 007/FYG-1/XII/2016
Teruntuk ceesku Sagim,
Oi! Apa kabar? Sudah lama nih gak ketemu. Terakhir kali kita bertatap muka, kalau gak salah pas acara reuni empat tahun lalu, ya? Lumayan. Mari kita sempatkan berkumpul lagi ☺
Duh, ngedadak nostalgia euy, Gim. Jadi ingat, dulu kita suka main bareng, tertawa bareng, main bola, bahkan merokok di warung (walau kamu gak pernah ikut ngisep). Pokoknya, segala pengalaman menyenangkan yang kita alami bersama saat SMP. Indah sekali, cees!
Ah iya, hampir lupa. Tolong maafkan atas segala kesalahanku. Mungkin kamu ingat, waktu itu kita sering main gulat-gulatan. Terkadang leher dan badanmu terkena smack ala The Rock dan John Cena. Tidak jarang pula, kamu men-smack balik kepalaku dengan trik khas Steve Austin.
Oiya, ada satu info penting. Agia Aprilian, kawanmu yang semasa SMP sering berbuat zalim ini, telah di-smack secara bertubi-tubi oleh sekian wanita. Walaupun tidak secara fisik, melainkan hati. Tapi itu jauh lebih sakit, Gim. Jauh lebih sakit.
Salam,
Son
NB: Mamah masak nasi gak di rumah?
BAHKAN DISMACK DOWN DALAM DIMENSI HATI LEBIH SAKIT SON! BERUNTUNG GIM BELUM MENGENAL SMACK DOWN HATI BERTUBI-TUBI ITU. APALAGI FATALITY DITINGGAL NIKAH SAMA MANTAN. GILA. LUAR BIASA SAKITNYA...
ReplyDeleteBdw, bicara tntang kenangan dan orang2 yg trlintas di dlam pikiran sewaktu menjelang tidur. Saya jga pernah merasakannya son,tapi saya lebih ke ide2 atau apa yg harus saya lakukan bsok2 spaya klihatan keren. Kadang inget teman juga sih. Ini biasanya disebut fenomena apa ya son?
Oi itu mah ngeledek saya atuh!
DeleteHa ha ide yang kayak gimana nih maksudnya? Kalau ide buat nulis, saya gak pernah ngerasain itu sih. Nah ini namanya fenomena kurang kerjaan, Rey :D
Agia kamu waktu SD sebangku sama cewek, aria itu di situ tertulis wanita manis wit wiwwww :D
ReplyDeleteHahaha iya kalau begadang nggak ada kerjaan kemudian di kamar sendirian memang suka terbayang hal-hal yang seperti demikian hahahahaha :D
Gooooood :D paragrap pertamanya menusuk: i. :D
Sebangku sama Aria. Ah, ngomong-ngomong nama kami mirip ya?
DeleteKalau kamu suka ngebayangin apa nih kira-kira, Diar? Adegan ideo dewasa? :>)
ya terus aria gimana? nama dia gak di awali hurup 'W' kan, agia?
ReplyDeletedan kayaknya bukan aria maksud dari tulisan ini, tapi buat Sagim tercinta. :))
Enggak, kalau gitu mah jadi bencong atuh. Yoi, Sagim yang gemilang.
DeleteTrus siapa nama tukang warung tempat akang ngerokok?
ReplyDeleteBiasanya paa ngerokok abis berapa bungkus?
Wah wah seru y maen smack down terus jadi the rock
Paa jadi the rock, ceesku jadi apa? Gitaris? Drummer? Apa jadi ahmad dani?
Namanya Mang Yoyo.
DeletePas rokok abis dimarahin sama Kesiswaan.
The Rock sang idola!
Jadi cowok Tangerang yang pacaran sama cewek Cikarang.
Alhamdulillah, komunikasi ane sama temen-temen dari SD-SMA masih lancar jaya. Walaupun jadi agak susah kalo mau ngajak kumpul, ya maklum pada punya kesibukan masing-masing.
ReplyDeleteWah bagus dong, komunikasi memang harus tetap jalan.
DeleteIya, kalau sudah kerja dimensinya akan tampak beda.
Gue baca dan langsung menemukan 7 faktor yang sampah abis!! Itu faktor apaan yang begituan? TOLONG JELASKAN CEES! HAHA
ReplyDeleteKalau mau penjelasan yang lebih rinci, harap memberi nomor hape perempuan dulu cees. Minimal dua.
DeleteBangke lah tujuh faktor bajingak itu. Bangke lah surat persahabatannya pake dikasih nomor. BAHAHAHA. Selesai ngebacanya, aku pengen ngomong....
ReplyDeleteKARMA ITU ADA. CEESKU AGIA! Setelah dulu kamu pernah nge-smack down Gimastiyar, sekarang kamu di-smack down. Oleh para wanita. Hatinya yang di-smack down! Huahahahaha.
Btw, ada deh waktu itu kamu nge-dm orang. Isinya panjang gitu. Itu bisa jadi salah satu bukti lain dari pikiran aneh saat tengah malammu ya, Agia? Sungguh epic. Huahaha.
Ha ha iya nih. Karma senantiasa memberi asupan pengalaman hidup yang... keren.
DeleteOh yang nge-dm seseorang di twitter itu ya. Jangan bilang-bilang ya cha. Aku mau ngasih tau satu hal. Jadi, walaupun waktu itu memang lagi ada di kondisi begadang, tapi dm yang aku kirim ke dia bener-bener tulus kok. Jujur dan nyata =D
Ini tulisan didedikasikan buat Sagim ya? Ah, romantis sekali cees. :)))
ReplyDeleteTai ah bang Uda. Ha ha ha...
Delete(bang uda)
Deletewakakakakakakak. uda itu udah abang, agia :)))))
bagus tulisanya
ReplyDeleteOke makasih, Gen :)
DeleteJauh lebih sakit ya, Agia? Jauh lebih sakit.
ReplyDeleteApalah tujuh faktor itu, Agia? Muahahaha :))
Mungkin lain waktu kubisa lakukan hal yang sama. Sejauh ini, kuhanya masih berkomunikasi dengan baik sama teman-teman SD. SMP dan SMA enggak.
Kalau lihat nama Pertiwi Yuliana, kamu ingat apa, Agia?
Wow kasus yang jarang terjadi. Biasanya kawan-kawan SMA yang lebih kuat silaturahminya. Karena perpisahan yang belum lama.
DeleteKalau dulu, setiap ingat nama Pertiwi Yuliana, pikiranku langsung tertuju pada definisi cantik, ramah, wanita sastra, dan murah senyum.
Kalau sekarang beda. Tiap inget nama Pertiwi Yuliana, entah kenapa ingatanku langsung tertuju pada si Ilham Dagu alias PUFHG @-)
Lu kali salah orang Agia, ih siapa sih cowok ini kenal kagak tiba2 ngechat (gitu pikir si Aria)... atau si Aria terkena sindrom amnesia ahahaha
ReplyDeleteBetewe Aria semakin cakep gak sekarang? Aria waktu SD gimana Agia?
Klo soal Sagim sih? Apa yg km lakukan ke Sagim itu jahat kak :'(
Aku tuh punya tmn SD tukang bullly, dlu aku sering jadi korban kejahilan dia..dia suka pukul... sampai sekarang gak pernah tuh kontakan ahaha...males...
Ha ha bisa jadi tuh, Rin. Gak kepikiran. Wow kalau dilihat dari foto profilnya, sekarang Aria semakin cantik dan manis. Persis seperti dulu.
DeleteHehe tapi ini bukan bully kok. Kami bergiliran menindas satu sama lain. Maklum, suka bercanda :)
Waduh, serius kamu pernah dipukul sama temen laki-laki? Itu keterlaluan.
Aa Gym itu mah, Mayang :-s
ReplyDeleteItu Agia gitu, lho apaan? Wqwq.
ReplyDeleteWanjer bawa-bawa Sting. Legend tuh!
Aku kadang juga suka gitu. Lihat-lihat beberapa foto temen sewaktu SMP. Salah satunya ada yang dulu culun banget, sering dihina sama temen cewek lainnya maupun cowok, eh sekarang bisa berubah jadi cantik. Yang dulu cantik pun pasti langsung iri melihat temenku itu. Yang cowok-cowok mungkin menyesal kenapa gak menjaga komunikasi. Wahahaha.
Namun lebih bodohnya, aku gak pernah berani kirim-kirim chat seperti kamu, Cees. Bukan. Bukan karena aku gak mau ganjen karena sudah punya pacar. Aku hanya berniat untuk memperbaiki relasi pertemanan yang dulu pernah terjadi. Siapa tau di suatu hari bisa bekerja sama, bisnis, atau apalah itu. Kadang tuh aku merasa takut diabaikan. Soalnya pernah ketika ngajak reunian temen SMP, tapi gak direspons sama sekali. Sakit juga, Cees! Pertemanan yang udah dulu, ya dulu aja. Sekarang udah saatnya ganti temen. Mungkin aja mereka berpikir begitu. Kadang aku merenungi hal itu. :(
Mama masak nasi gak di rumah? Di rumahku, sih, pasti masak, Cees!
Itu poin yang tidak bisa diganggu gugat cees. Ha ha Sting memang legenda kita semua!
DeleteNah betul, sering banget nemuin kasus itu. Yang dulu belum kelihatan sinarnya, sekarang bersinar dengan terang. Biasanya emang perempuan sih yang kayak gitu.
Nah itu juga sering kejadian. Giliran kita/salah satu temen kita pengen ngajak reuni, eh yang lainnya malah gak mau. Yang lebih parahnya lagi, mereka udah lupa pernah jadi temen. Ha ha.
Masak nasi putih atau nasi merah nih?
Baca ini berasa kayak...
ReplyDeletehmmm mas Agia lagi sehat-sehat aja kan?
nggak lagi kenapa-kenapa kan?
jadi khawatir ih.
aku dulu pernah iseng nyari nama-nama temen sd yang sempet aku suka, alhamdulillah mereka semua masih hidup. ada beberapa yang sempet jalin komunikasi lagi sama aku, nggak bertahan lama juga sih, akhirnya mereka ngilang lagi.
aku bahkan upload foto-doto mereka di instagram lengkap dengan deskripsi diri mereka, dan gimana dulu aku sempet suka sama mereka.
berani sekali kan aku?
Sehat dong, Puti. Gak usah khawatir, kirim aja uang kalau mau. Oke? Kutunggu. Ha ha.
DeleteWaw itu sikap yang sungguh berani, cees. Dan niaaaaaat. Terus, ketahuan gak sama mereka? =D
Bahahaha jangan hubungin temen yg dulunya cuma kenal sepintas cees, biasanya responnya ogah ogahan karena mikir jangan2 mo pinjem duit.
ReplyDeleteUdah lah, kalo gak punya temen, ingat Sain yang selalu ada buatmu cees.
itu surat persahabatannya supaya terjaga selalu sulaturahimnya, harusnya bagian terakhir ditambahin, minal aidin wal faizin mohon maaf lahir dan batin :))..
ReplyDeletedan.. itu diatas nama lu gk usah bawa2 gue woy! -_-)
Tai itu mah lebaran atuh Salaaaaaaaaam si mahasiswa Unpam....
DeleteIni curhatan orang kangen paling lucu yang pernah kubaca (atau ada yang lain?). Aaaah, jujur banget, sih, cees. Bawa-bawa Funaki. Dia paling gembel di PS1. xD
ReplyDeleteHa ha iya, Funaki salah satu pemain yang paling lemah di Smack Down PS1. Posturnya kecil. Eh kezamanan maen PS1 juga cees?
Deleteklo emak masak nasi di rumh kenapa?
ReplyDeletemasalahnya adalah, masak di rumah siapa?
rumah tetangga kah? rumah mantan kah? rumah siapa?
percuma masak nasi klo nggak ada lauknya :(
mau makan nasi pake kerikil?
Beli di Alfamart aja Ben. Atau Indomaret. Yang penting kasirnya cantik.
DeleteNak, kamu lagi sehat kan? Kok tumben gak koplak
ReplyDeleteOmaga "SAYA GANTENG dan ngak ada yang menggalahkan kegantengan itu"
ReplyDeleteKamu ganteng2 srigala yesss hua hua
Bagian terakhir yang surat untuk sahabat itu lengkap banget yakkk sampe pake nomer surat segala hihihi
ReplyDelete