Manusia sejatinya mempunyai ketergantungan akan sesuatu. Baik itu ketergantungan pada benda, alam, maupun pada sesama manusia sendiri. Jika manusia mempunyai ketergantungan pada sesama manusia, wajib diteliti cees. Ambil contoh pertemanan. Seseorang mempunyai kadar ketergantungan kepada temannya. Ada dua kemungkinan: (1) Kelompok yang bergantung pada satu individu; (2) Satu individu yang bergantung kepada kelompoknya.

Sisi ketergantungan ini akan bertambah kuat seiring dengan waktu dan taraf bertemu. Namun, dalam persahabatan, semakin kuat suatu hubungan, Efek sampingnya pun semakin tinggi, ibarat obat Mixagrif. Apa penyebabnya? Rasa kehilangan jika sudah berpisah atau menjauh. Persahabatan yang mengandalkan kebersamaan, tidak dipungkiri lagi, makin lama akan bertambah kuat. Namun disisi lain, kemungkinan hancurnya pun semakin tinggi atuh cees. Satu sebab yang paling dominan: Kecacatan.

Kecacatan, berupa kesalahan atau blunder yang dilakukan oleh seseorang yang dapat berdampak pada satu kelompok atau sebaliknya, dan akan menimbulkan kecacatan yang lumayan. Maka dari itu, persahabatan yang kuat harus dijaga erat-erat cees. Nah, disitulah etika pergaulan diperlukan. Maksud dari 'etika pergaulan' disini teh bukanlah berupa aturan, atau perjanjian yang kudu dibuat dalam ikatan pertemanan. Tapi etika pergaulan disini yaitu harus saling mengerti satu sama lain. Pengertian yang tertanam dalam hati, yang tidak harus berbentuk perjanjian atau aturan tertulis.

Percuma cees, punya otak pintar, sifat lemah lembut, sopan santun terjaga, murah senyum, tapi tidak mengerti etika pergaulan kepada teman. Dan orang seperti inilah, yang hanya akan menjadi "Teman Selewat" bagi orang-orang disekitarnya. Ibarat sesama penumpang angkot, yang hanya 'kenal' saat berada di angkot saja. Ah aya aya wae si akang mah.

Blogku adalah kebebasanmu. Dipersilakan kepada para agen judi untuk berkomentar selincah-lincahnya.
SONAGIA.COMSONAGIA.COM